Cari Blog Ini

Follow Me! @Elvarettags

@elvarettags

Kamis, 05 Oktober 2017

Suara dari Asrama Militer

Dok. Pribadi
Tet teretet tet teretet… Suara terompet bak alarm yang membangunkan orang-orang untuk menyambut pagi. Derap langkah tentara yang siap mengibarkan bendera terdengar jelas. Dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, Sang Saka Merah Putih perlahan dikibarkan di halaman utama Batalyon Zeni Konstruksi 14.

Langkah kaki setiap orang yang melintas terhenti sejenak untuk sekadar memberi hormat. Sikap nasionalisme inilah yang melekat erat di kehidupan asrama militer. Disiplin dan teratur. Membuat orang bergidik melihatnya.

Asrama militer dipandang memiliki kehidupan yang keras dan menakutkan. Padahal tak semua hal tersebut benar adanya. Nyatanya kehidupan di dalam terjalin hangat dan erat antar satu dengan yang lainnya.

Deybi (43), yang telah 30 tahun tinggal di asrama mengaku bahwa kehidupan di asrama jauh dari kata menyeramkan. Ia menganggap keseraman itu hanya datang dari orang yang tidak merasakan hidup di asrama militer.

Hampir separuh hidupnya dihabiskan di asrama, hal itu dinilai banyak manfaat baginya. “Enak, gratis, fasilitasnya lengkap,” kata perempuan itu sambil tertawa.

Senada dengan itu, Via (19), perempuan yang telah tinggal selama 17 tahun di asrama mengatakan, tetangganya senang berkumpul untuk sekadar berbincang, bermain, atau bahkan membeli jajan. Menurutnya, jarang dapat menemukan tetangga yang mau berkumpul di luar rumah.

“Orangnya ramah-ramah, saling tegur sapa,” tambah Via.

Tidak hanya kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin, kekompakkan para anggota tentara pun patut untuk diceritakan. Salah satunya saat berlari, kekompakkan derap langkah dengan lagu yang dinyanyikan menjadi hal yang menarik untuk ditonton. Terkadang para tentara berlari dengan seragam lengkap, tas ransel, serta senjata. Anehnya, mereka tetap semangat dan kompak dalam berlari. 

Lapangan sepak bola menjadi salah satu fasilitas yang digunakan para tentara untuk berlari. Fasilitas lain yang melengkapi kehidupan tentara dan keluarga, antara lain: lapangan bulutangkis, taman, posyandu, parkiran, dan tempat pembuangan sampah. Tentunya semua didapat dengan “cuma-cuma”.

Selain fasilitas yang lengkap, keamanan dalam asrama juga terjamin. Penjagaan terdapat di tiga titik pos berbeda. Melalui pos tersebut, tidak sembarangan orang dapat masuk. Khusus untuk pengendara sepeda motor, wajib menggunakan helm. Untuk yang menggunakan kacamata atau mengendarai mobil, wajib membuka kaca. Selain itu, tamu juga wajib lapor ke ketua RW.

Begitulah kehidupan asrama militer sebenarnya. Masih mengira bahwa kehidupan di dalamnya menyeramkan?

2 komentar:

  1. Anonim19:41

    Jadi inget bela negara di rindam huiii..

    BalasHapus
  2. Hahaha sama dong, ya :D

    BalasHapus