Cari Blog Ini

Follow Me! @Elvarettags

@elvarettags

Senin, 30 Oktober 2017

Bersawala Tentang Pembentukan Densus Tipikor

Dok. Pribadi
Beberapa pihak bersawala (berdebat; berdiskusi) setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan dibentuknya tim Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor). Pro dan kontra bersua menanggapi usulan tersebut. Mengutip dari detik.com, Tito menyebutkan Densus Tipikor bukanlah lembaga baru, tetapi hanya peningkatan eselon. 

Untuk menanggapi usulan tersebut, Presiden mengadakan rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/10).  Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto turut hadir dalam rapat yang dipimpin oleh Presiden siang itu.

Melalui rapat tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan menunda rencana pembentukan Densus Tipikor Polri.

Dilansir dari kompas.com, alasan penundaan pembentukan Densus Tipikor oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan sejumlah alasan.

Pertama, pembentukan Densus Tipikor membutuhkan payung hukum berupa undang-undang. Hal ini dikarenakan, dalam tugas dan fungsi Densus melibatkan penegak hukum lain, seperti Kejaksaan dan Pengadilan.

Di samping itu, untuk merumuskan sebuah undang-undang membutuhkan waktu yang lama karena mesti melalui tahap di kementerian terkait serta proses politik di DPR RI.

Kedua, pembentukan Densus Tipikor tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebagai lembaga baru, pembentukan Densus Tipikor mesti didahului dengan tahap usulan hingga persetujuan lembaga-lembaga penegak hukum yang sudah ada.

Setelah Presiden memutuskan untuk menunda
pembentukan Densus Tipikor, beberapa pihak masih saja bersawala. Pihak-pihak tersebut di antaranya:
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Moh Nadlir/kompas.com)


Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, Polri tidak perlu membentuk Densus Tipikor. Menurut dia, saat ini cukup memaksimalkan kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi. 

 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto
(Fabian Januarius Kuwado/kompas.com)
“Diputuskan bahwa pembentukan Densus Tipikor untuk sementara ditunda untuk kemudian dilakukan pendalaman lebih jauh lagi,” ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, seusai rapat. Pengkajian rencana pembentukan Densus Tipikor, lanjut Wiranto, diserahkan ke Kemenko Polhukam.




Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (Ari Saputra/detik.com)
“Densus tipikor ditunda itu perintah Presiden, kami laksanakan. Polri loyal kepada Presiden. Perintah Presiden untuk tunda, kami tunda. Kami tetap mempersiapkan seperti apa organisasinya kalau seandainya terjadi misalnya perubahan (keputusan Presiden),” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di auditorium STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10).
Bambang Soesatyo (Lamhot Aritonang/detikcom)
“Kami nggak kecewa dengan keputusan pemerintah. Yang penting adalah bagaimana Presiden bisa menggunakan dua institusi yang ada di bawah tanggung jawab langsungnya, yaitu Polri dan kejaksaan, semaksimal mungkin dalam hal pemberantasan korupsi yang makin masif,” ujar Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10).


Jaksa Agung M Prasetyo (Lamhot Aritonang/detikcom)
“Memang saya rasa perlu pengkajian lagi, istilah Pak Kapolri pendalaman. Itu dikaji lagi. Relevansinya, urgensinya, koordinasinya dan sebagainya. Dan yang pastinya tadi diperlukan payung hukum, UU, yang pasti sekarang tentunya bagaimana meningkatkan dan menguatkan termasuk memperbaiki aparat penegak hukum yang sudah ada,” kata Jaksa Agung M Prasetyo di Kejagung, Jalan Sultan Hasanudin, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (27/10).

Busyro Muqoddas (Usman Hadi/detikcom)
Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, menilai keputusan pemerintah menunda pembentukan Densus Tipikor tak cukup. Seharusnya pemerintah membatalkan rencana tersebut secara permanen. Tujuannya untuk membantu kerja polisi.
“Yang penting sekarang tidak berhenti di situ (penundaan), lalu apa? Pertama, langkah ini perlu di-stop secara permanen. Kedua justru polisi ini perlu kita bantu, kita dorong untuk fokus kepada tugas utamanya,” kata Busyro kepada wartawan di Sleman, Selasa (24/10).
Menurutnya, daripada membentuk Densus Tipikor sebaiknya Polri fokus terhadap urusan keamanan. Polisi bisa menindak para mafia yang masih berkeliaran bebas, seperti mafia pangan yang selama ini mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasaran.


Jadi menurut kalian, perlu tidak adanya Densus Tipikor Polri? Dan apakah keputusan Presiden untuk menundanya sudah tepat?

110 komentar:

  1. Mungkin presiden masih percaya dengan kinerja KPK dan mengurangi juga adanya campur tangan pihak lain jika sedang menangani kasus
    Nice info sist 👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samasama sistaa🙏 terima kasih jg tanggapannya😉

      Hapus
  2. Semoga tidak ada masalah seperti ini

    BalasHapus
  3. Sebenarnya tugas ini bisa dilakukan oleh pihak polri, jadi tidak usah membentuk densus tipikor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu namanya keseriusan dalam mengatasi masalah

      Hapus
    2. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  4. Anonim04:45

    Kinerja KPK saat ini sudah cukup, jadi tidak perlu membangun aparatur negara lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  5. Anonim04:47

    setuju sama pernyataannya pak Jusuf Kalla kalau kita tidak perlu membuat densus tipikor,cukup memaksimalkan kerja kpk,kepolisian, kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.. kenapa kita harus buat densus tipikor kalau kpk sendiri sudah mampu memberantas korupsi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tegas sekali👏 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  6. Anonim05:08

    Wow, nice info sobat����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sobaaat😊😉🙏

      Hapus
  7. thanks banget ya ini buat infonya sekaligus bahan buat saya mengerjakan tugas kampus. saya juga setuju dengan pendapat pak Jusuf Kalla dan pak Busyro Muqoddas memang lebih baik untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerja dari KPK dan polri tentunya juga lebih fokus dalam mengerjakan tugas utamanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiii senangnya kalau bisa jadi bahan untuk tugasnya😊😊 Terima kasih juga yaa tanggapannya🙏

      Hapus
  8. Blog yang bagus 😊

    BalasHapus
  9. Mau pake cara apapun yg penting korupsi harus dilawan yey

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat sekali👍 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  10. Kinerja KPK cukup baik, dan belum perlu lah ditambah-tambah Densus Tipikor. Maksimalkan saja KPKnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  11. Kinerja KPK cukup baik, dan belum perlu lah ditambah-tambah Densus Tipikor. Maksimalkan saja KPKnya...

    BalasHapus
  12. flomel05:54

    artikel yang bagus.tidak apa" sebenarnya dibentuk densus tipikor asalkan terdapat landasan hukum yang jelas dalam pembentukan tersebut dan elemen" lain didalamnya dan adanya keterbukaan dalam pembentukan dan mrngerjakan tugasnya,sehingga masyarakat tahu jelas fungsi dari lembaga tersebut.namun lebih baik memaksimalkan lembaga anti korupsi yang ada sekarang yaitu kpk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh betul juga yaaa. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  13. Kinerja KPK hanya perlu ditingkatkan. Untuk apa membentuk densus tipikor polri jika di negeri ini sudah ada komisi yang menaungi dan berkonsentrasi penuh terhadap permasalahan korupsi?
    Semoga KPK bisa lebih mengerahkan usahanya untuk menangkap dan mengadili para koruptor seadil-adilnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn! Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  14. Lebih baik memaksimalkan kinerja KPK dibanding membentuk aparatur baru, sehingga Polri bisa fokus dengan tugasnya. selain korupsi, masih banyak kasus2 serius yg masih blum bisa ditangani secara tepat dan harus ditelusuri lbih dalam lgi oleh pihak2 berwajib.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masuk akal juga yaa. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  15. Semoga aja sebelum meluncur konsep sudah matang dan jelas kinerjanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga yaa, amin. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  16. masih belum jelas kebutuhan dan tugas densus tipikor, jadi wajar presiden melakukan penundaan pembentukan untuk pengkajian lebih lanjut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat👍 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  17. Presiden mungkin mempercayakan masalah ini kepada KPK karena kinerja KPK semakin membaik, tidak ada salahnya atas ide pembentukan Densus Tipikor karena akan lebih mempermudah kinerja KPK dalam melakukan kewajibannya, sikap presiden terhadap pemberhentian sementara pembentukan Densus Tipikor adalah langkah baik untuk KPK menunjukan kinerjanya apakah membutuhkan Densus Tipikor atau tidak, kemudia presiden bisa memutuskan. ✊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, semoga keputusan Presiden sudah tepat untuk semua pihak:) Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  18. Bener banget tuh, tidak mudah membalikan telapak tangan. Yang sudah ada saja diperbaiki dan dibenahi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga keputusan yang tepat:) Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  19. Sebenernya bagus mau dibentuk densus tipikor. Tapi alangkah lebih baik kalo kinerja KPK yang lebih dimaksimalin. Terlebih belakangan banyak yang mau ngelemahin fungsi KPK. Nah kalo fungsi KPK udah lebih dimaksimalin, nantinya bisa bangun kerja sama ke polri sebagai mitra tanpa perlu ada densus tipikor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, mungkin ini yang membuat Presiden menunda pembentukannya. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  20. Wigati Istiqomah06:32

    Nice blog�� Apapun bentuknya, baik KPK atau Densus Tipikor tidak masalah. Yang terpenting disini, korupsi harus diberantas bersih sampai ke akar-akarnya bagaimanapun caranya. All iz well��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa tepat sekali👍 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  21. Densus Tipikor is okay, but the real problem is inside the KPK. Better clean up and strengthen it first.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you for your opinion🙏

      Hapus
  22. Keren banget sih vaa tulisannyaa, enak dibaca dan per point gituu. Terus berkarya vaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh makasih banyak ceee🙏🙏🙏 jadi makin semangat😊💪

      Hapus
  23. Korupsi masalah yg gak berhenti2. wajar aja sih klo sampai buat Tipikor.. Nuntasin korup perlu tenaga byk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap betul, ada lagi ada lagi. Semoga segera menemukan solusi untuk negara yang bebas korupsi. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  24. Untuk sekarang sih kayaknya densus tipikor belum perlu, sebaiknya dimaksimalin aja dulu kinerja lembaga negara penegak hukum yang sudah ada macam pengadilan sama kejaksaan. Dari pada bikin yang baru belum tentu hasilnya bisa maksimal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga keputusan yang diambil nantinya adalah yang terbaik. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  25. Blog yang bagus dan sangat inspiratif sekali 😊

    BalasHapus
  26. Apapun caranya, korupsi emang harus dimusnahkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, setuju👍 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  27. Ksejauh ini kinerja nya keren KPK jd tdk perlu membuka densus baru lg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  28. semangat elvaaa :)

    BalasHapus
  29. Harus ada keterbukaan dan saling percaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap betul. Supaya tidak ada yang ditutup-tutupi. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  30. tentunya dalam membentuk lembaga tentu harus jelas tujuannya dan dipikirkan matang-matang agar kinerja bisa semaksimal mungkin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat. Untuk hasil yang maksimal harus ada rencana yang matang. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  31. Mantap mantap.

    BalasHapus
  32. Sebernernya tidak perlu adanya densus lagi, karena ada KPK dan kejaksaan... apalagi polisi kan dimasyarakat masih dicap merah jadi seolah pemaksaan densus itu upaya"bagi-bagi" kue untuk anggota polri wwkwkwkwkqkqkq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woahh ngeri kali pendapatnya😁👏 Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  33. Thanks info bermanfaat

    BalasHapus
  34. Irene Regina07:46

    Nice. Infonya luar biasa dan jelas banget nih buat KPK tolong ya hati2 ditangkap aparat keamanan kasian anak istri ditinggal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  35. Udh banyak yg komen, haaha... Maju terus elva maxyyy

    BalasHapus
  36. Sepertinya saat ini Densus Tipikor masih belum dibutuhkan, toh kinerja KPK sampai saat ini juga udah keren sih. Yaa tapi nggak tau di tahun mendatang mungkin keadaannya akan berbeda dan bisa aja dibutuhkan Densus Tipikor (?)


    Btw, nice info! Semangat terus ngeblognya, yaaa! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga keputusan yang tepat untuk semua pihak dan doakan yang terbaik untuk ke depannya.Terima kasih tanggapannya🙏

      Hehe makasih, yaa. Jadi tambah semangat 😊💪

      Hapus
  37. Info yang bagus dan menarik. Sesekali generasi muda harus tau politik atau apa yang sedang terjadi di negaranya. Semangat vaaa!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiii setuju ni, kita kan sebagai generasi muda sang penerus bangsa. Terima kasih tanggapan dan semangatnya🙏 Tambah semangat😊💪

      Hapus
  38. Artikel yang bagus,untuk densus tipikor cukup tepat kalau banyak yang bilang perlu pengkajian kembali,agar landasan hukum dan fungsi lebih jelas, untuk sekarang yang baik adalah memaksimalkan kinerja kpk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, supaya detail mengenai tim rencananya lebih matang sehingga dapat dipertimbangkan kembali. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  39. Anonim15:29

    Lebih berfokus pada yang sudah ada, seperti KPK, harusnya lebih di tingkatkan lagi kinerjanya, mengoptimal kan setiap fungsi yang ada di dalamnya, perketat secara menyeluruh dalam proses setiap kasusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  40. semoga keputusan presiden kali ini baik untuk semua pihak, khususnya dalam penanganan korupsi ke depannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminn! Semoga bisa bebas dan bersih dari korupsi. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  41. mungkin langkah yang telah di ambil oleh Presiden Joko Widodo sudah merupakan keputusan yang terbaik menurut beliau untuk Indonesia saat ini. Karena, di Indonesia pun walaupun sudah banyak aparat keamanan yang berlaku tegas, tapi tetap saja masih ada yang berani melakukan pelanggaran hukum. Yang terbaik untuk negara ini ada di tangan Presiden dan rakyatnya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, semoga keputusannya memang yang tepat dan terbaik untuk semua pihak. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  42. Nice Info,nice blog God Job

    BalasHapus
  43. Wah saya baru tau kalau beritanya seserius ini. Semoga tulisannya sampai ke telinga pihak yang terkait, agar kasus segera ditindaklanjuti. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  44. Anonim19:44

    bagus banget blog nya inspiratif. good job!!

    BalasHapus
  45. 👍👍👍 semoga tulisannya semakin menghibur dan semakin menambah wawasan pembacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn. Terima kasih, yaa🙏

      Hapus
  46. Anonim07:10

    Bagus dan detail. Semoga optimalisasi KPK dibagian internal nya semakin menunjukan perkembangannya terhadap publik dan KPK mampu menjadi image yang wajib ditakuti koruptor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  47. Terima kasih🙏

    BalasHapus
  48. Terima kasih 🙏

    BalasHapus
  49. Anonim17:33

    Nicee

    BalasHapus
  50. Anonim20:24

    Iya. Semoga keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk semua pihak ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, aminn. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  51. Setuju sama pak JK. Ga perlu di buat densus tipikor. Supaya para anggota KPK ,polri dan kejaksaan bisa membuktikan kualitas kerja mereka yg semestinya di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantapp. Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus
  52. Semoga keputusan-keputusannya merupakan yang terbaik untuk berbagai pihak;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Terima kasih tanggapannya 🙏

      Hapus
  53. Anonim07:07

    Mungkin saat ini yg diperlu adalah memperkuat kpk sebagai lembaga yg selama ini menangani pemberantasan korupsi sehingga lebih fokus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih tanggapannya 🙏

      Hapus
  54. Nice info sist😊

    BalasHapus
  55. Anonim04:04

    Apapun bentuknya, semoga amanah dan dilakukan dengan sebaik2nya. semoga Indonesia bisa menjadi lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn! Terima kasih tanggapannya🙏

      Hapus